Wednesday 27 February 2013

Menulis Berita Itu Mudah Bila Ditemukan Lead-nya


Menulis Berita Itu Mudah Bila Ditemukan Lead-nya

Oleh Ubay KPI

Pernah saya membaca sebuah buku, begitu runut dan jelas memaparkan sebuah cara menulis berita. Akan tetapi, membuat sebuah berita itu ternyata tak sesulit dengan apa yang dipaparkan dalam sebuah buku yang menerangkan panjang lebar sebuah cara menulis berita.
Dari perjalanan singkat saya selama menjadi wartawan. Saya punya anggarapan, kesulitan berita itu terletak pada kepala berita atau dalam bahasa jurnalistik adalah lead berita.
Mengapa saya katakan demikian. Sebab ketika kita sudah menemukan lead, maka ke bawahnya akan ikut dengan sendirinya. Tentu kawan-kawan masih ingat, bagaimana ketentuan menulis berita dengan teori 5W+1H yang disimbolkan dengan piramida terbalik. Dimana, penulis dituntut memasukkan seluruh teori dasar tersebut pada lead pertama atau kedua.
Setelah itu ditemukan, maka ke bawahnya akan mengalir dengan sendiri. Kawan-kawan tinggal  menambahkan tulisan tersebut dengan data lainnya sesuai hasil wawancara dan data-data yang dimiliki. Atau boleh juga ditambah hasil reportase. Tapi ingat kawan-kawan, ini sebuah pengalaman saya dalam menulis berita langsung atau bahasa kerennya straight news. Tentu akan sangat berbeda ketika kita menulis dalam bentuk soft news yang nyaris sama dengan sebuah feature. Dimana, soft news merupakan isinya semakin ke bawah semakin penting. Atau biasa para pemateri pelatihan jurnalistik membandingkan tulisan feature dengan sebuah gelas yang di tengahnya sempit lalu bagian bawahnya besar.
Banyak cerita yang saya dapatkan dari kawan-kawan dalam menentukan lead berita. Lead berita memiliki kaitan kuat dengan sebuah angle atau judul berita. Makanya, sering kita temukan penjelasan judul berita selalu dijelaskan pada paragraph pertama atau kedua dalam berita.
Seorang redaktur Koran nasional, Mas Yosrizal dari Koran Tempo pernah bercerita, ada wartawannya yang memiliki kebiasaan ke WC terlebih dahulu untuk menentukan lead berita. Berbeda dengan saya, biasanya saya untuk menulis berita lebih sering memandangi layar computer atau dengan memegang kepala bagian samping dengan kedua tangan. Kadang juga dengan menyandarkan kepala pada kedua tangan yang saling berpegangan di belakang kepala.
Cukup sampai di sini dulu berbagi pengalaman ini. Semoga ada manfaatnya.

Menjelang Tidur
Di Kamar Pondok Kelahiran
Selasa, 26 Februari 2013. Pukul 03.12

Saturday 2 February 2013

Wow, BPK Temukan Penyelewengan Dana di RSUD Soedarso


Wow, BPK Temukan Penyelewengan Dana di RSUD Soedarso

Oleh Ubay KPI

Hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Kalbar di RSUD Soedarso, menemukan ada penyelewengan dan yang dilakukan pihak rumah sakit. Penyelewengan dana tersebut dari sector retribusi pelayanan kesehatan yang tidak disetor oleh pihak rumah sakit kepada pemerintah daerah.
Dalam siaran pers yang disampaikan Humas BPK Perwakilan Kalbar usai penyerahan laporna hasil pemeriksaan di tujuh entensitas di Kalbar, menyebutkan, RSUD Soedarso belum sepenuhnya melaksanakan operasional sesuai dengan Peraturan Pemerintan Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Serta perda Provinsi Kalbar Nomor 4 tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Perda Provinsi Kalbar Nomor 12 Tahun 2005 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.
Selain pendapatan retribusi pelayanan kesehatan yang tidka disetor ke kas daerah, BPK juga menemukan tiga pelanggaran lainnya, yakni pengajuan tagihan kalian layanan kesehatan kepada pihak penjamin terlambat, pengelolaan tagihan biaya pelayanan kesehatan kepada pihak ketiga selaku penjamin tidak tertib, dan realisasi belanja jasa pelayanan kesehatan tahun 2011 sampai 2012 bulan agustus tidak sesuai ketentuan.
“Hasil pemeriksaan kinerja di RSUD masih kurang efentif, hal ini tercermin dalam tahapan-tahapan pelaksanaan program yang tidak tertib. Seperti perencanaan, pelaksanaan pelaporan, monitoring, dan evaluasi,” ungkap Kepala BPK Perwakilan Kalbar Adi Sudibyo.
Menurut Adi, temuan-temuan tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh rumah sakit dan entensitas lainnya yang masih ada kesalahan. Sebab, bila tak segera diperbaiki maka akan mempengaruhi raport daerah atau entitas yang sebentar lagi akan dilaksanakan penilaian.
Selain menyoroti soal bulan berjalan dengan baiknya kinerja di rumah sakit Soedarso, Adi Sudibyo juga mengingatkan kepada seluruh entensitas agar segera melakukan konekting sebelum pelaksanaan e-adudit. Menurut Adi, BPK telah memasang agen konsolidasi atau konekting di tiga entitas. Yakni di Pemerintah Provinsi Kalbar, Kota Pontianak, dan Kabupaten Sanggau.